DI KALA CINTA TAK MEMIHAK
"lin bisa ngga antar aku pulang kerumah sekarang?"
"mau apa?" kata lina heran.
"laporan aku ketinggalan aku lupa ada pelajarannya hari ini." jawabnya.
"ngga ach takut keburu masuk." kata lina sambil memalingkan muka.
Gadis itu bernama Aini, dia sangat gelisah karena laporannya yang tertinggal dikamar dia takut dengan guru bahasa inggrisnya yang super killer itu, hingga akhirnya dia mrmutuskan mrngrluarkan handphone untuk mengirimi sebuah pesan kepada kakaknya.
"a sudah berangkat belum? kalau belum ai minta tolong antarkan laporan ai sambil a berangkat kerja, laporannya ada di kamar."
itu pesan yang diketik Aini. Dia terus gelisah menunggu balasan dari kakaknya ditambah lagi dia merasa takut ketahuan membawa hape oleh guru.
"aaaiinnniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.......................!!!!!!!" seorang perempuan berteriak memanggil dirinya ketika membuka pintu kelas yang datang bersama teman yang lain.
Tiba-tiba Aini tersentak dengan teriakan tersebut, dalam hatinya ia berkata "aku tahu apa yang ingin dia katakan padaku"
lalu dengan segera Aini menutup kedua telinga dengan tangannya seperti tak mau mendengar kabar tersebut, tapi perempuan itu tetap melanjutkan teriakannya, Aini masih menutup kedua telinganya.
"Mantan pacar kamu menikah hari ini, aku dapat undangannya." kata perempuan itu yang juga teman Aini.
Tanpa disadari perkataan itu menjadi pesat perhatian teman satu kelas. Aini tetap menutup kedua telinganya dan ternyata benar feeling Ai temannya itu akan mengatakan hal tersebut. Karena hari-hari sebelumnya ia mendapat pesan di facebook setelah dibuka ternyata dari mantan pacarnya yang sangat Ai sayangi
"minta raestunya ya." begitu pesan singakat yang tertulis di pesan facebook.Ai sangat tersentak serelah membaca pesan tersebut, berulang kali dia membacanya saking tak percaya dengan tulisan itu.
Tanpa disadari mata Ai basah dan jatuhlah air mata membasahi pipi cabinya.
"swandainya aku jadi kamu aku ga akan sekuat ini." kata salah satu sahabat dekatnya sambil menghampiri.
Kemudian teman yang lain ikut menghampiri dambil mengucapkan
"sabar ya Aini"
isakan Ai semakin keras, dalam benaknya ia berkata
"ya Alloh ampuni hamba, hari ini hari senin aku sedang berpuasa dan mantan aku itu masa laluku"
Ai mulai berhenti menangis setelah banyak teman yang menghampiri dan memberi suport serta semangat.